A. Perkembangan Teori Gravitasi
Sejak zaman Yunani Kuno, orang sudah
berusaha menjelaskan tentang kinematika sistem tata surya. Oleh karena itu,
sebelum membahas hukum gravitasi Newton, ada baiknya apabila Anda juga memahami
pemikiran sebelum Newton menemukan hukum gravitasi. Plato (427 – 347 SM)
ilmuwan yunani mengemukakan bahwa bintang dan bulan bergerak mengelilingi bumi
membentuk lintasan lingkaran sempurna. Claudius Ptolemaus pada abad ke-2 M juga
memberikan pendapat yang serupa yang disebut teori geosentris. Teori ini
menyatakan bumi sebagai pusat tata surya, sedangkan planet lain, bulan dan
matahari berputar mengelilingi bumi. Namun, pendapat dari kedua tokoh tersebut tidak
dapat menjelaskan gerakan yang rumit dari planet-planet.
Nicolaus Copernicus, ilmuwan asal
Polandia, mencoba mencari jawaban yang lebih sederhana dari kelemahan pendapat
Plato dan Ptolemaus. Ia mengemukakan bahwa matahari sebagai pusat sistem planet
dan planetplanet lain termasuk bumi mengitari matahari. Anggapan Copernicus
memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan pandangan mengenai tata surya.
Namun, pertentangan pendapat di kalangan ilmuwan masih tetap ada. Hal ini
mendorong para ilmuwan untuk mendapatkan data pengamatan yang lebih teliti dan
konkret.
Tyco Brahe (1546–1601) berhasil menyusun
data mengenai gerak planet secara teliti. Data yang Tyco susun kemudian
dipelajari oleh Johannes Keppler (1571–1630). Keppler menemukan
keteraturan-keteraturan gerak planet. Ia mengungkapkan tiga kaidah mengenai
gerak planet, yang sekarang dikenal sebagai hukum I, II, dan III Kepler.
Hukum-hukum Kepler tersebut menyatakan:
1. Semua planet bergerak di dalam lintasan elips yang
berpusat di satu titik pusat (matahari).
2. Garis yang menghubungkan sebuah planet ke matahari
akan memberikan luas sapuan yang sama dalam waktu yang sama.
3. Kuadrat dari periode tiap planet yang mengelilingi
matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari.
Pendapat Copernicus dan hukum Keppler memiliki
kesamaan bahwa gaya sebagai penyebab keteraturan gerak planet dalam tata surya.
Pada tahun 1687, Isaac Newton membuktikan dalam bukunya yang berjudul
“Principia” bahwa gerakan bulan mengelilingi bumi
disebabkan oleh pengaruh suatu gaya. Tanpa gaya ini bulan akan bergerak lurus
dengan kecepatan tetap. (Sesuai dengan inersia), gaya ini dinamakan gaya
gravitasi. Gaya gravitasi memengaruhi gerakan planet-planet dan benda-benda
angkasa lainnya. Selain itu, gaya gravitasi juga
penyebab mengapa semua benda jatuh menuju permukaan bumi. Pemikiran Newton
merupakan buah karya luar biasa karena dapat menyatukan teori mekanika benda di
bumi dan mekanika benda di langit. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan
mengenai gerak jatuh bebas dan gerak planet dalam tata surya.
B. Hukum Gravitasi Newton
Gravitasi bumi merupakan salah satu
ciri bumi, yaitu benda-benda ditarik ke arah pusat bumi. Gaya tarik bumi
terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi bumi. Berdasarkan pengamatan,
Newton membuat kesimpulan bahwa gaya tarik gravitasi yang bekerja antara dua
benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda. Kesimpulan ini dikenal sebagai
hukum gravitasi Newton. Hukum ini dapat dituliskan
sebagai berikut.
Jika suatu benda dipengaruhi oleh
dua buah gaya gravitasi atau lebih, maka resultan gaya gravitasi yang bekerja
pada benda tersebut dihitung berdasarkan penjumlahan vektor. Misalnya dua gaya
gravitasi F12 dan F13 yang dimiliki benda bermassa m2 dan m3 bekerja pada benda
bermassa m1, maka resultan gaya gravitasi pada m1, yaitu F1 adalah:
Besar resultan gaya gravitasi F1 adalah
dengan alpha adalah sudut antara F12 dan F13.
Adapun Bunyi hukum kekekalan energi mekanik adalah
C. Kuat Medan Gravitasi
Besarnya kuat medan gravitasi
ditunjukkan dengan besarnya percepatan gravitasi. Makin besar percepatan
gravitasi, makin besar pula kuat medan gravitasinya. Besarnya percepatan
gravitasi akibat gaya gravitasi dapat dihitung dengan hukum II Newton dan hukum
gravitasi Newton.
Percepatan a sering dinamakan percepatan akibat
gravitasi bumi dan diberi simbol g.
D. Aplikasi Hukum Gravitasi Newton
1.
Menghitung Massa Bumi
- Massa bumi dapat dihitung
dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh dari percobaan Cavendish.
Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 × 10^6 m (bumi dianggap
bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi, Anda bisa
menghitung besarnya massa bumi.
2.
Menghitung Massa Matahari
- Telah Anda ketahui bahwa
jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 10^11 dan periode bumi dalam
mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 10^7 s.Berdasarkan kedua hal
tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari dan gaya sentripetal bumi,
maka dapat diperkirakan massa matahari.
3.
Menghitung Kecepatan Satelit
Berdasarkan rumus hukum II Newton, Anda dapat
mengetahui kecepatan satelit.
4.
Menghitung Kecepatan Lepas
Kecepatan lepas adalah kecepatan minimum suatu benda
agar saat benda tersebut dilemparkan ke atas tidak dapat kembali lagi.
Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut
Terima kasih telah berkunjung di blog http://rnsibee1.blogspot.co.id/ jika
ada kritik dan saran silahkan masukkan di comment box
Tidak ada komentar:
Posting Komentar